Review Jurnal Karl Marx: Sekelumit Tentang Hidup dan Pemikirannya
Karl Heinrich Marx lahir di kota Trier di distrik Moselle,
Prussian Rhineland, jerman, pada tanggal 5 mei 818. Berdasarkan silsilah keluarga,
Marx termasuk keturunan rabbi Yahudi dari garis keturunan ibunya yang mempunyai nama Henrietta.
Sedangkan ayahnya bernama Henrich merupakan seorang pengacara sukses dan
terhormat di Trier. Marx dan keluarganya penganut Kristen Protestan (Kuper dan
Kuper, 2000).
Karl Marx mempunyai kepribadian yang sangat berbeda dengan ayahnya.
Walaupun ia memiliki bakat intelektual, namun disisi lain ia juga memiliki
watak yang keras kepala, kasar, agak liar, dan jarang mengedepankan perasaan.
Awal mula marx berpikir tentang sosialisme dimulai dari situasi
politik represif di Prusia atau Jerman. Dimana pada masa itu adalah masa yang
telah menghapus kebebasan manusia. Dari peristiwa itu, Marx mulai membangun
pemikirannya mengenai sosialisme. Marx mengklaim bahwa sosialismenya
berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang hukum-hukum perkembangan masyarakat.
Mengenai pemikiran Marx
tentang pertentangan kelas, ia menulis dalam Comunist Manifestonya, sebagai
berikut: sampai saat ini sejarah masyarakat manapun dimuka bumi ini adalah
sejarah pertentangan kelas. Si merdeka dengan si budak, kaum bangsawan dengan
rakyat jelata, tuan dan pesuruhnya, dengan kata lain antara penindas dengan
yang ditindas. Posisi yang berhadap-hadapan ini akan selalu ada dan tidak dapat
dibantah. Sekarang perlahan namun pasti akan ada perang terbuka, perang untuk
merekonstruksi masyarakat pada umumnya dan khususnya, untuk menghancurkan kelas
penguasa (Pals, 1996).
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia akan menjalani hidupnya
dengan mencari peluang untuk kerja. Manusia akan terlibat hubungan kerja antara
manusia yang satu dengan manusia lainnya. Hal inilah yang biasa disebut oleh
marx dengan relation of production. Untuk membumikan teorinya Marx
mempunyai beberapa tujuan antara lain: pertama misi edukasi yakni misi
penyandaran kepada masyarakat yang belum mengetahui keadaan mereka sebenarnya.
Kedua, aksi yaitu menyerukan kepada kaum proletar (rakyat miskin tertindas)
untuk mempersiapkan lahirnya revolusi (Pals, 1996).
Pemikiran Marx tentang konsep materialisme historis merupakan
reaksi terhadap interpretasi idealistik dari Hegel tentang sejarah. Filsafat
sejarah ini menganggap bahwa suatu peranan yang paling menentukan berasal dari
evolusi progesif ide-ide Marx dalam menolak filsafat sejarah dari Hegel karena
ia menghubungkannya dengan evolusi ide-ide sebagai suatu peranan yang utama dan
berdiri sendiri dalam perubahan sejarah,
lepas dari hambatan-hambatan dan keterbatasan-keterbatasan situasi materil atau
hubungan-hubungan sosial yang dibuat orang dalam menyesuaikan diri dengan
situasi materil (Johnson, 1986).
Dengan kemampuan ilmu ekonominya, Marx menilai bahwa konsep
kapitalisme merupakan sistem sosio ekonomi yang dibangun untuk mencari
keuntungan yang diperoleh dari proses produksi, bukan dagang, riba, memeras,
maupun mencuri. Tetapi dengan cara mengorganisir mekanisme secara terukur
(Faqih, 2002).
Jurnal oleh: Yohanes Bahari (Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas
Tanjungpura, Pontianak).
Mantap...ditunggu karya2 selanjutnya
BalasHapus