MAKNA DENOTASI dan KONOTASI DALAM IKLAN ROKOK DJARUM 76 (Versi Teman Hidup) DI TELEVISI
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya Iklan produk rokok
dalam memvisualisasikan produknya dikarenakan aturan periklanan dan kode etik.
Iklan produk tembakau ini tidak boleh menampilkan produk tembakau serta bentuk
dan menggunakan. Hal ini mendorong pencipta iklan agar mampu menciptakan
ide-ide yang menarik dan kreatif dan ada akhirnya pencipta iklan tidak
memikirkan apakah masyarakat memahaminya atau tidak. Kajian ini bertujuan untuk
mengetahui makna denotasi dan konotasi dalam iklan Rokok Djarum 76 Versi Teman
Hidup. Hal yang menarik dari iklan ini bahwa dalam iklan ini menceritakan
seorang wanita yang meminta sosok jin untuk mendapatkan teman hidup, lalu jin
tersebut mengabulkan permintaannya. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif yaitu dengan menggunakan teknik simak dan
catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa makna denotasi
dan konotasi dalam iklan Rokok Djarum 76 Versi Teman Hidup ini menunjukkan
kejadian umum yang ada di masyarakat.
Kata kunci: denotasi dan
konotasi, iklan rokok djarum 76 versi teman hidup, deskriptif kualitatif.
Pendahuluan
Latar belakang
Bahasa adalah sebuah sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai
oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar
sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama (Djardjowidjojo,
2008: 10). Sejalan dengan pendapat tersebut Chaer dan Leonie (2010: 15)
menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh
sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Dalam hal
ini, Fishman mengemukakan bahwa fungsi bahasa itu dapat dilihat dari sudut
penutur, pendengar, topik, kode, amanat, dan pembicara (Chaer dan Leonie, 2010:
20).
Bahasa mempunyai peran yang sangat penting dalam proses komunikasi.
Dengan adanya kemajuan dalam bidang komunikasi dan informasi, setiap orang
dapat dengan cepat melakukan komunikasi ke mana saja dan kapan saja. Demikian
halnya dengan proses penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan
akurat ke seluruh penjuru dunia.
Saat ini teknologi komunikasi berkembang sejalan dengan kebutuhan
manusia akan berkomunikasi. Manusia memiliki kebutuhan akan interaksi sosial
dalam kehidupan berbudayanya dengan beragam wujud dan bentuk komunikasi,
sehingga teknologi informasi berperan dalam mewujudkan komunikasi dan interaksi
sosial yang berlangsung tanpa ada batasan ruang untuk memenuhi kepentingan dan
kebutuhan individu maupun kelompok.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi
sangat mempengaruhi teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi
seakan-akan tidak dapat dipisahkan, dan perpaduan keduanya semakin berkembang
cepat dengan adanya media Internet. Teknologi internet telah merubah cara orang
berkomunikasi. Ada beberapa penerapan dari teknologi informasi dan komunikasi
antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, perbankan, pendidikan, dan
kesehatan.
Di zaman modern sekarang ini Bisnis merupakan pilihan utama dalam
mencari atau menciptakan usaha, itu semua karena dunia bisnis merupakan dunia
yang paling berpeluang untuk mendapatkan keuntungan banyak daripada menjadi
pegawai negeri yang menerima gaji pas-pasan seorang pebisnis bisa menentukan sendiri
gajinya .
Namun dalam berbisnis kita sangat membutuhkan komunikasi. Bahasa
sebagai alat komunikasi mempunyai peran tersendiri dalam bisnis. Sebagai warga
Indonesia tentunya kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, kita
juga sudah tahu bahwa bahasa Indonesia telah diajarkan dari Taman Kanak-kanak
sampai dengan Perguruan Tinggi.
Seiring perkembangan dunia yang pesat, perkembangan kondisi pasar
sekarang ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan
oleh perusahaan dalam menawarkan dan memasarkan produk mereka. Bergulirnya
waktu ke waktu konsumen semakin menseleksi segala produk yang diinginkan dengan
melalui informasi yang tersedia. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus pintar
dalam memilih cara yang tepat untuk menginformasikan produk perusahaannya.
Pada sistem ekonomi yang berlandaskan pada pasar, konsumen semakin
mengandalkan iklan dan bentuk promosi lainnya untuk mendapatkan informasi yang
akan mereka gunakan untuk membuat keputusan apakah akan membeli suatu produk
ataukah tidak. Semakin meningkat pengeluaran iklan dan promosi yang dilakukan
perusahaan menjadi bukti bahwa pentingnya iklan dan promosi (Morissan, 2010).
Tanpa disadari, iklan telah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dan selalu mewarnai serta berpengaruh dalam kehidupan. Seperti
halnya penyusunan iklan di televisi, khususnya iklan rokok tidak terlepas dari
berbagai hal yang terkait, sehingga iklan itu selain bersifat ringkas juga
karena slogan itu sangat khas dan menarik. Hal-hal yang terkait itu di
antaranya maksud dan makna verbal dalam iklan tersebut. Iklan niaga dalam
televisi dikemas sedemikian menarik. Namun, penyampaian dalam iklan tersebut
sering kali mempunyai makna lain.
Kejelasan makna dalam kalimat dipengaruhi dengan adanya pemilihan
kata yang baik dan tepat sehingga setiap kata dapat dipahami maknanya. Makna
kata dibuat setepat mungkin untuk menghindari kesalahpahaman terhadap makna
yang ada pada pemakaian kata. Setiap kata memiliki makna denotasi dan konotasi.
Makna denotasi disebut dengan makna sebenarnya, sedangkan makna konotasi
disebut makna tidak sebenarnya.
Makna denotatif disebut juga dengan makna asal, makna asli, atau
makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksikon. Dengan kata lain, makna
denotatif sama dengan makna leksikal. Makna denotatif juga disebut sebagai
makna yang objektif karena berlaku umum(Alwasilah,1993:162).
Adapun makna konotatif adalah makna lain yang “ditambahkan”
padamakna denotatif yang berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok
orang yang menggunakan kata tersebut. Makna konotatif bersifat subjektif dalam
pengertian bahwa ada pergeseran dari makna umum (denotatif) karena sudah ada
penambahan rasa dan nilai tetentu (Alwasilah,1993:162). Setiap kata pasti mempunyai
makna denotatif, tetapi tidak setiap kata memiliki makna konotatif.Makna
konotasi ditimbulkan oleh pendengar/pembaca dalam merespon suatustimulus. Dalam
respon-respon tersebut, terkandung nilai-nilai emosional danevaluatif
(Tarigan,1991:496).
Makna denotatif dan konotatif ini sangat menarik untuk dikaji.
Penulis merasa bahwa saat ini banyak sekali masyarakat yang salah mengartikan makna
iklan baik secara lisan maupun tulisan. Secara lisan dapat peneliti jumpai di
media elektronik seperti, iklan rokok di televisi. Berbeda dengan iklan lainnya
yang ada di televisi, iklan rokok cenderung memiliki makna yang kurang jelas. Penulis
merasa bahwa iklan rokok di televisi cukup layak untuk dikaji karena tidak
semua penonton televisi atau masyarakat umum memahami iklan tersebut. Melalui
kajian ini penulis berharap agar slogan atau diksi yang dihadirkan dalam iklan
rokok di televisi memiliki makna yang dapat dipahami oleh khalayak umum.
Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Arikunto
(1990: 194) menyatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tetang suatu
variabel, gejala, atau keadaan. Sedangkan Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,
2010:4) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati.
Dan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu teknik simak dan
catat.
Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan menguraikan dan membahas hasil dari
observasi mengenai makna denotatif dan konotatif dalam iklan rokok djarum 76
versi teman hidup.
Keterangan
|
Denotasi
|
Konotasi
|
Scene pembuka
|
Pada gambar
pembuka ini kita dapat melihat tampilan awan dan cahaya berwarna kuning
keemasan atau coklat. Dan dapat didengar paduan suara yang menyebutkan tujuh
enam dengan nyaring.
|
Makna
konotasi pada gambar pembuka ini adalah tanda bahwa itu merupakan tampilan
tayangan pembuka dari sebuah iklan rokok Djarum 76. Yang semakin diperkuat
oleh suara menyebutkan tujuh enam dengan nyaring. Tampilan awan pada awal
tayangan ini menandakan bahwa tayangan iklan tersebut merupakan kisah fiksi atau
fiktif belaka yang sudah di konsep dengan ide cerita.
|
Scene 1
|
Pada Scene
pertama pada iklan ini,dapat dilihat seorang wanita dengan busana santai,
berpostur tubuh kurus dan tinggi. Sedang duduk santai sambil melamun diteras
rumahnya. Ia terlihat begitu larut dalam lamunannya. Tiba-tiba dikejutkan
oleh kemunculan sebuah benda asing yang terlempar kearahnya.
|
Wanita
berpostur tubuh kurus tinggi termasuk kedalam tipe ectomorphy, yang
melambangkan tipe orang yang memiliki ambisi, pintar, kritis dan sedikit
cemas .(Well & Siegel ,1961) dalam Cangara (2005:106). Wanita tersebut
duduk pada sebuah kursi sofa dan beberapa bantal kursi yang membuatnya nyaman
hingga melamun. Kemudian dikejutkan dengan kemunculan sebuah benda asing.
|
scene 2
|
Scene ini
dengan jelas memperlihatkan sosok jin pria yang muncul dari poci ajaib
tersebut. Dengan postur tubuh gemuk, Jin ini menggunakan kostum pakaian khas
adat jawa. Yang langsung berbicara pada wanita tersebut dengan mengatakan “ku
beri satu permintaan..”.
|
Memperlihatkan
sosok jin dengan jelas, berpostur gemuk menandakan bahwa jin ini memiliki
tipe endomorphy, yaitu pribadi yang humoris, santai dan cerdik (Well &
Siegel,1961) dalam Cangara (2005:106). Jin yang duduk dihadapan wanita dengan
efek percikan cahaya disekitar tubuh jin ,memperlihatkan bahwa ia merupakan
sosok gaib yang memiliki kekuatan untuk mengabulkan permintaan. Pakaian adat
khas Jawa, menandakan bahwa ia jin dari Nusantara, yaitu Jawa. Bukan seperti
dari negeri Arab. Dengan sikap tenang dan terlihat meyakinkan. Alunan musik
piano, menjadikan suasana semakin santai .
|
scene 3
|
Memperlihatkan
perubahan sikap wanita, dari yang awalnya terlihat takut dan juga cemas
menjadi begitu bersemangat. Kemudian menyebutkan keinginanan untuk memiliki
teman hidup yang baik .
|
Jin telah
berhasil meyakinkan wanita untuk menyampaikan keinginanya, dengan bersikap
lembut dan sopan.Sehingga wanita dengan antusias dan bersemangat memulai
menyampaikan keinginannya. Seolah ia memang sedang berbicara dengan orang
terdekatnya. Teman hidup menurut KBBI adalah orang yang dijadikan pasangan
hidup. Merupakan sosok seorang pria, lawan jenis dari si wanita. Baik pada
sifat dan sikap seseorang memiliki makna tentang kelakuan, budi pekerti yang
tidak jahat. Dengan menggenggam kedua tangannya, menandakan ia sangat
menginginkan dan mendambakan keinginannya tersebut.
|
Scene 4
|
Dapat
terlihat wanita kebingungan, tidak menyangka dan tidak menerima kenapa jin
mengabulkan permintaannya dengan memberikan seekor anjing. Namun hal ini
hanya ditanggapi dengan tawa oleh jin
|
Wanita tidak
menyangka dan menganggap apa yang diberikan jin kepadanya bukanlahkeinginan
yang ia inginkan.Ia merasa tidak habis fikir akan hal itu.Jin tetap yakin
dengan yang ia kabulkan dan menganggap tugasnya selesai memberikan satu
permintaan.
|
Kesimpulan
Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan
digunakan sebagai penyampain pesan produsen mengenai suatu produk tertentu
dengan tujuan untuk mempengaruhi khalayak (calon konsumen) sehingga mereka
tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Pesan produsen disampaikan
melalui iklan dalam bentuk bahasa melalui suatu media. Iklan hadir dalam
berbagai media, seperti majalah, radio, koran, dan televisi. Tanpa disadari,
iklan telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dan selalu mewarnai
serta berpengaruh dalam kehidupan. Penyusunan iklan di televisi, khususnya
iklan rokok tidak terlepas dari berbagai hal yang terkait, sehingga iklan itu
selain bersifat ringkas juga karena slogan itu sangat khas dan menarik. Hal-hal
yang terkait itu di antaranya maksud dan makna denotasi dan konotasi dalam
iklan tersebut.
Makna Denotasi dan Konotasi pada tayangan iklan Djarum 76 Versi
Teman Hidup. Iklan ini menampilkan sebuah tayangan yang ditampilkan secara
sederhana, menarik dan juga unik. Sehingga pemirsa dan target dari produk rokok
ini menjadi tahu bahwa iklan ini merupakan iklan rokok Djarum 76. Hal itu dapat
dilihat dari tampilan awal iklan berupa voice over dan juga karakter jin jawa
yang selalu ditampilkan dalam setiap iklan rokok Djarum 76. Tujuannya membentuk
brand awareness dari pemirsa dan juga target produk rokok ini.
Iklan yang memiliki alur cerita berupa dialog antara jin dan
seorang wanita. Dalam tayangan iklan ini memperlihatkan bagaimana cara untuk
mendekati seorang wanita dengan sikap yang santun dan juga tutur kata yang
lembut, terbukti dapat menarik dan membuat wanita mau menceritakan hal-hal
pribadinya termasuk apa yang menjadi keinginanya. Dalam iklan ini yang menjadi
keinginan wanita tersebut adalah memiliki teman hidup. Keinginan wanita yang
ingin memiliki teman hidup yang sesuai dengan keinginannya ditanggapi dengan
tenang oleh jin.
Namun ketika wanita tersebut mengatakan salah satu kriterianya
adalah penurut, membuat jin terkejut dan ragu. Karena kata penurut memiliki
makna lemah , tidak berdaya dan tidak mandiri jika ditujukan untuk seorang
pria. Kemudian terlihat jin mengabulkan keinginan wanita tersebut dengan
memberikan seekor anjing. Secara konotasi dapat dimaknai bahwa jin ingin
memberikan sindiran kepada wanita bahwa pria tidak dapat dikatakan sebagai
penurut. Karena secara alamiah berdasarkan maskulinitasnya pria adalah makhluk
yang memiliki sifat dominan, independen dan juga mandiri. Dapat disimpulkan
juga dibalik sikap lembut seorang pria terhadap wanita, bukan berarti pria akan
menjadi penurut.
Pesan yang terkandung dalam iklan Djarum 76 versi Teman Hidup
adalah dari tayangan iklan dapat dilihat berkisah tentang seorang wanita yang
begitu mendambakan sosok seorang teman hidup yang sesuai keinginannya . Jodoh
tentunya tidak akan datang dengan sendirinya tanpa ada usaha untuk memperbaiki
kualitas diri dan sikap dewasa untuk menerima kekurangan, kelebihan dan saling
memahami siapapun yang kita harapkan menjadi teman hidup.
Daftar Pustaka
Abdul Chaer dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar . Bandung:
Angkasa.
Arikunto, Suharsimi 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Dardjowidjojo. 2008. Psikolinguistik, pengantar pemahaman bahasa
manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta: Kencana.
Tarigan, Djago, Kosadi Hidayat, dan Alam Sutawidja. 1991. Materi
Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 1 . Jakarta: Depdikbud.
Komentar
Posting Komentar